AYO SIAGA BENCANA ..!!
Materi PMR : KESIAPSIAGAAN BENCANA.
1. BENCANA GEMPA BUMI
Gempa bumi terjadi karena gesekan antar lempeng-lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Pergesekan ini mengeluarkan energi yang luar biasa besar dan menimbulkan goncangan di permukaan. Indonesia sangat rawan gempa karena secara geografis berada dekat dengan lempeng lempeng yang aktif dan saling berhubungan satu sama lain, serta karena adanya gunung-gunung berapi yang aktif.
Dampak.
Gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan sarana seperti bangunan, jembatan dan jalan-jalan yang besar dan luas. Gempa juga dapat diikuti bencana alam berbahaya seperti tanah longsor dan tsunami (silakan baca bagian tanah longsor dan tsunami pada buku ini). Korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa bagian-bagian bangunan roboh atau obyek berat lain seperti pohon dan tiang listrik. Orang sering terperangkap dalam bangunan runtuh. Gempa bumi sering diikuti oleh gempa susulan dalam beberapa menit, jam, hari atau bahkan minggu setelah gempa yang pertama, walaupun sering tidak sekuat yang pertama. Ancaman gempa susulan adalah runtuhnya bangunan yang telah goyah dan rusak akibat gempa pertama.
Tindakan kesiapsiagaan.
Merencanakan kesiapsiagaan terhadap bencana tidak hanya mencakup perencanaan fisik bangunan belaka. Setiap orang dalam rumah sebaiknya tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi bila situasi darurat terjadi.
Prinsip rencana siaga untuk rumah tangga.
1. Sederhana.
Rencana darurat rumah tangga dibuat sederhana sehingga mudah diingat oleh seluruh anggota keluarga. Bencana adalah situasi yang sangat mencekam sehingga mudah mencetus kebingungan. Rencana darurat yang baik hanya berisi beberapa rincian saja yang mudah dilaksanakan.
2. Tentukan jalan melarikan diri.
Pastikan Anda dan keluarga tahu jalan yang paling aman untuk keluar dari rumah saat gempa. Jika Anda berencana meninggalkan daerah atau desa, rencanakan beberapa jalan dengan memperhitungkan kemungkinan beberapa jalan yang putus atau tertutup akibat gempa.
3. Tentukan tempat bertemu.
Dalam keadaan anggota keluarga terpencar,misalnya ibu di rumah, ayah di tempat kerja, sementara anak-anak di sekolah saat gempa terjadi, tentukan tempat bertemu. Yang pertama semestinya lokasi yang aman dan dekat rumah. Tempat ini biasanya menjadi tempat anggota keluarga bertemu pada keadaan darurat. Tempat kedua dapat berupa bangunan atau taman di luar desa, digunakan dalam keadaan anggota keluarga tidak bisa kembali ke rumah. Setiap orang mestinya tahu tempat tersebut.
Prinsip rencana siaga untuk sekolah.
Sama dengan prinsip rencana siaga di rumah tangga. Gedung sekolah perlu diperiksa ketahanannya terhadap gempa bumi. Sebaiknya sekolah dibangun berdasarkan standar bangunan tahan gempa. Anak-anak sekolah perlu sering dilatih untuk melakukan tindakan penyelamatan diri bila terjadi gempa, misalnya sekurang kurangnya 2 kali dalam setahun.
Menyiapkan rumah tahan gempa.
1. Minta bantuan ahli bangunan. Tanyakan tentang perbaikan dan penguatan rumah seperti serambi, pintu kaca geser, garasi, dan pintu garasi. Setidaknya ada bagian rumah yang tahan gempa sebagai titik atau ruang berlindung
2. Periksa apakah fondasi rumah Anda kokoh
3. Jika mempunyai saluran air panas dan gas, pastikan tertanam dengan kuat. Gunakan sambungan pipa yang lentur.
4. Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah rak dan pastikan rak tertempel mati pada tembok.
5. Simpan barang pecah-belah di bagian bawah rak atau lemari yang berlaci dan dapat dikunci.
6. Gantungkan benda berat seperti gambar, lukisan, dan cermin jauh dari tempat tidur, sofa atau kursi dimana orang duduk.
7. Segera perbaiki kabel-kabel yang rusak dan sambungan gas yang bocor.
8. Perbaiki keretakan-keretakan pada atap dan fondasi rumah, dan pastikan hal itu bukan karena kerusakan struktur.
9. Pasang pipa air dan gas yang lentur untuk menghindari kebocoran air dan gas.
10. Simpan racun serangga atau bahan yang berbahaya dan mudah terbakar di tempat aman, terkunci serta jauh dari jangkauan anak-anak.
11. Hiasan gantung dan lampu diikat kuat agar tidak jatuh pada saat gempa.
12. Bila memungkinkan sediakan kasur gulung di dekat tempat-tempat tertentu sebagai alat pengaman kejatuhan barang dari atas.
13. Menyediakan helm dekat dengan tempat kerja atau tempak tidur Anda dan gunakan segera ketika terjadi gempa.
Tindakan saat terjadi gempa bumi.
1. Bila Anda berada dalam bangunan, cari tempat perlindungan. Hindari jendela dan bagian rumah yang terbuat dari kaca. Gunakan bangku, meja atau perlengkapan rumah tangga yang kuat sebagai perlindungan.
2. Tetap di sana namun bersiap untuk pindah. Tunggu sampai goncangan berhenti dan aman untuk bergerak.
3. Menjauhlah dari jendela kaca, perapian, kompor atau peralatan rumah tangga yang mungkin akan jatuh. Tetap di dalam untuk menghindari terkena pecahan kaca atau bagian-bagian bangunan.
4. Jika malam hari dan Anda di tempat tidur. Cari tempat yang aman yang kuat dan tunggu gempa berhenti. Jika gempa sudah berhenti, periksa anggota keluarga dan carilah tempat yang aman. Ada baiknya kita mempunyai lampu senter dekat tempat tidur. Saat gempa malam hari, alat murah ini sangat berguna untuk menerangi jalan mencari tempat aman, terutama bila listrik padam akibat gempa. Lilin dan lampu gas sangat berbahaya, dan sebaiknya tidak digunakan.
5. Jika Anda berada di tengah keramaian, cari perlindungan. Tetap tenang dan mintalah yang lain untuk tenang juga. Jika sudah aman, berpindahlah ke tempat yang terbuka, jauh dari pepohonan besar atau bangunan. Waspada akan kemungkinan gempa susulan.
6. Jika Anda di luar, cari tempat terbuka, jauh dari bangunan, pohon tinggi dan jaringan listrik. Hindari rekahan akibat gempa yang bisa sangat berbahaya.
7. Jika Anda mengemudi, berhentilah jika aman, tapi tetap dalam mobil. Menjauhlah dari jembatan, jembatan layang atau terowongan. Pindahkan mobil jauh dari lalu lintas. Jangan berhenti dekat pohon tinggi, lampu lalu lintas atau tiang listrik.
8. Jika Anda di pegunungan, dekat dengan lereng atau jurang yang rapuh waspadalah dengan batu atau tanah longsor yang runtuh akibat gempa.
9. Jika Anda di pantai, segeralah berpindah ke daerah yang tinggi atau berjarak beberapa ratus meter dari pantai. Gempa bumi dapat menyebabkan tsunami selang beberapa menit atau jam setelah gempa dan menyebabkan kerusakan yang hebat.
Tindakan setelah gempa bumi berlangsung.
Saat Anda dan keluarga terlepas dari ancaman akibat gempa awal.
1. Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong mereka yang terluka atau terjebak. Hubungi petugas yang menangani bencana, kemudian berikan pertolongan pertama jika memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang luka serius karena justru bisa memperparah luka.
2. Periksa keamanan. Periksa hal-hal berikut setelah gempa.
a. Api atau ancaman kebakaran.
b. Kebocoran gas – tutup saluran gas jika diduga bocor dari adanya bau dan jangan dibuka sebelum diperbaiki oleh ahlinya.
c. Kerusakan saluran listrik – matikan meteran listrik.
d. Kerusakan kabel listrik – menjauhlah dari kabel listrik sekalipun meteran telah dimatikan.
e. Barang-barang yang jatuh di dalam lemari (saat Anda membukanya).
f. Periksa pesawat telepon – pastikan telepon pada tempatnya
3. Lindungi diri Anda dari ancaman tidak langsung dengan memakai celana panjang, baju lengan panjang, sepatu yang kuat, dan jika mungkin juga sarung tangan. Ini akan melindungi Anda dari luka akibat barang-barang yang pecah.
4. Bantu tetangga yang memerlukan bantuan. Orang tua, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan orang cacat mungkin perlu bantuan tambahan. Mereka yang jumlah anggota keluarganya besar juga memerlukan bantuan tambahan pada keadaan darurat.
5. Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk pecahan gelas, kaca, dan obat-obatan yang tumpah.
6. Waspada dengan gempa susulan. Sebagian besar gempa susulan lebih lemah dari gempa utama. Namun, beberapa dapat cukup kuat untuk merobohkan bangunan yang sudah goyah akibat gempa pertama. Tetaplah berada jauh dari bangunan. Kembali ke rumah hanya bila pihak berwenang sudah mengumumkan keadaan aman.
a. Gunakan lampu senter. Jangan gunakan korek api, lilin, kompor gas atau obor.
b. Gunakan telepon rumah hanya dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa.
c. Nyalakan radio untuk informasi, laporan kerusakan atau keperluan relawan di daerah Anda.
d. Kondisikan jalan bebas rintangan untuk mobil darurat
2. BENCANA TSUNAMI.
Penyebab
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut.
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “gelombang pelabuhan” karena bencana ini hanya terjadi di wilayah pesisir.
Kapan tsunami terjadi?
Tsunami bisa terjadi kapan saja, pada saat musim hujan ataupun musim kemarau baik siang maupun malam hari. Tanda peringatan akan terjadinya bencana tsunami bisa dilihat di bawah ini.
Dampak
Banjir dan gelombang pasang yang tinggi Kerusakan pada sarana dan prasarana di sekitar kawasan pesisir Pencemaran sumber-sumber air bersih
Tindakan kesiapsiagaan.
Mengenali gejala yang mungkin terjadi.
1. Biasanya diawali gempa bumi yang sangat kuat, biasanya lebih dari 6 skala richter, berlokasi di bawah laut. Anda dapat merasakan gempa tersebut jika berada di yang dekat dengan pusat gempa. Namun tsunami bisa tetap terjadi meskipun Anda tidak merasakan goncangan.
2. Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba, waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang (merupakan tanda peringatan datangnya tsunami).
3. Hembusan angin berbau air laut yang keras.
4. Tsunami adalah rangkaian gelombang. Bukan gelombang pertama yang besar dan mengancam, tetapi beberapa saat setelah gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih besar
5. Bila Anda melihat laut menjadi berwarna gelap atau mendengar suara gemuruh lebih keras dari biasanya, itu dapat berarti gelombang tsunami sedang mendekat
Saat mengetahui ada gejala akan terjadi tsunami, segera sampaikan pada semua orang, khususnya aparat pemerintah setempat sehingga mereka dapat memberikan tanda peringatan untuk mengungsi. Segera lakukan pengungsian,karena tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga waktu untuk mengungsi sangat terbatas. Mengungsi ke daerah yang tinggi dan sejauh mungkin dari pantai, mengikuti tanda evakuasi, melalui jalur evakuasi ke tempat evakuasi. Ikuti perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber yang bias dipercaya.
Mengurangi dampak dari tsunami.
1. Hindari bertempat tinggal di daerah tepi pantai yang landai . Berdasarkan penelitian, daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan terparah akibat bencana Tsunami, badai dan angin rebut.
2. Disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti bakau, palem, ketapang, waru, beringin atau jenis lainnya Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
3. Buat bangunan bertingkat dengan ruang aman di bagian atas Bagian dinding yang lebar usahakan tidak sejajar dengan garis pantai.
Tindakan saat tsunami berlangsung.
Prinsip-prinsip sebagai cara untuk menyelamatkan diri
1. Bila sedang berada di pantai atau dekat laut dan merasakan bumi bergetar,segera berlari ke tempat yang tinggi dan jauh dari pantai. Naik ke lantai yang lebih tinggi, atap rumah atau memanjat pohon. Tidak perlu menunggu peringatan Tsunami.
2. Tsunami dapat muncul melalui sungai dekat laut, jadi jangan berada di Sekitarnya.
3. Selamatkan diri anda, bukan harta benda anda.
4. Jangan hiraukan kerusakan di sekitar, teruslah berlari.
5. Jika terseret tsunami, carilah benda terapung yang dapat digunakan sebagai rakit.
6. Saling tolong-menolong, ajaklah tetangga tinggal di rumah anda, bila rumah Anda selamat! Utamakan anak-anak, wanita hamil, orang jompo, dan orang cacat.
7. Selamatkan diri melalui jalur evakuasi tsunami ke tempat evakuasi yang sudah disepakati bersama.
8. Tetaplah bertahan di daerah ketinggian sampai ada pemberitahuan resmi dari pihak berwajib tentang keadaan aman.
9. Jika anda berpegangan pada pohon saat gelombang tsunami berlangsung jangan membelakangi arah laut supaya terhindar dari benturan benda benda yang dibawa oleh gelombang. Anda dapat membalikan badan saat gelombang berbalik arah kembali ke laut.
10. Tetap berpegangan kuat hingga gelombang benar-benar reda
Tindakan setelah tsunami berlalu
1. Hindari instalasi listrik bertegangan tinggi dan laporkan jika menemukan kerusakan kepada PLN
2. Hindari memasuki wilayah kerusakan kecuali setelah dinyatakan aman
3. Jauhi reruntuhan bangunan
4. Laporkan diri ke lembaga pemerintah, lembaga adat atau lembaga keagamaan!
5. Upayakan penampungan sendiri kalau memungkinkan. Ajaklah sesame warga untuk melakukan kegiatan yang positif. Misalnya mengubur jenazah, mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang bersama, dan lain sebagainya. Tindakan ini akan dapat menolong kita untuk segera bangkit, dan membangun kembali kehidupan
6. Bila diperlukan, carilah bantuan dan bekerja sama dengan sesama serta lembaga pemerintah, adat, keagaamaan atau lembaga swadaya masyarakat
7. Ceritakan tentang bencana ini kepada keluarga, anak, dan teman Anda untuk memberikan pengetahuan yang jelas dan tepat. Ceritakan juga apa yang harus dilakukan bila ada tanda tanda tsunami akan dating
Perlengkapan Siaga Bencana
1. Siapkan makanan dan minuman setidaknya untuk cadangan selama tiga hari.
2. Siapkan perlengkapan siaga bencana yang mungkin dibutuhkan ketika evakuasi.
3. Simpan perlengkapan tersebut didalam tas khusus yang mudah dibawa, seperti tas jinjing,tas punggung dan dibungkus plastik agar tahan terhadap air.
4. Letakkan tas tersebut ditempat yang aman dan mudah dijangkau.
Siapkan tas siaga bencana keluarga yang berisi :
a. Pakaian anggota keluarga setidaknya untuk 3 hari pertama
b. Minuman dan makanan instan + makanan bayi (jika punya bayi atau balita)
c. Obat-obatan (terutama yang punya penyakit khusus) + obat anti nyamuk
d. Peralatan shalat (bagi muslim dan muslimah)
e. Senter
f. Radio berbaterai
g. Baterai untuk senter dan radio
h. Dokumen-dokumen berharga
i. Peralatan mandi setidaknya sikat gigi dan odol
j. Kebutuhan lain yang tidak memberatkan
SUMBER : http://pmrspensaga.blogspot.co.id/2014/10/ayo-siaga-bencana-materi-pmr.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar